How We Grow

COLLA UNCENSORED

Siapa yang menduga, bahwa cerita panjang ini hanya bermula dari perjalanan Listia Magdalena dan tim LastDay Production ke Jepang?

Saat itu tahun 2016, belum banyak orang yang mengenal kolagen, jikalau pun ada yang tahu, orang-orang, terutama masyarakat Indonesia pasti mengira kalau kolagen hanya dibutuhkan oleh mereka yang berusia lanjut.

Begitu pun Listia. Ia merasa asing ketika melihat minuman kolagen dijual secara bebas di Jepang, bahkan tersedia di convenience store. Rasa penasarannya membawa Listia pada satu pengetahuan baru, bahwa ternyata kolagen bukan hanya berguna untuk mengatasi keriput, tapi juga memiliki segudang manfaat untuk permasalahan kulit; seperti jerawat, kulit kering, hingga bekas luka.

Sebagai seseorang yang merasakan struggle menyembuhkan bekas luka, Listia mulai menggali informasi mengenai kolagen lebih dalam lagi. Ia bahkan tidak ragu untuk mencobanya sendiri, dan ternyata, memang benar meskipun tidak instan tapi kolagen membawa dampak yang sangat signifikan untuk kesehatan kulitnya.

“Ia tidak ingin merasakan manfaat kolagen sendirian.”

Pemikiran itulah yang mendorong Listia pertama kali untuk merilis produk kolagennya sendiri. Listia memulai segalanya dari titik nol. Mulai dari melakukan riset bahan terbaik, pencarian distributor, hingga pembangunan tim yang solid.

Butuh tiga tahun, hingga setidaknya Listia bisa merilis Byoote. Percaya tidak percaya, Listia dan tim bahkan turun tangan untuk setiap proses pendirian Byoote, mulai dari membungkus hampers hingga memikirkan setiap detail launching Byoote pada November 2019.

Lalu, apakah setelah perilisan Byoote langsung laris dipasaran? Tentu saja tidak.

Tantangan paling besar bagi Listia dan tim adalah memperkenalkan Byoote dan meyakinkan masyarakat luas, bahwa minuman kolagen memiliki segudang khasiat dan tidak berbahaya untuk kesehatan.

Tidak sedikit orang-orang yang meragukan Byoote. Berulang kali mereka mengalami penolakan, bahkan dari orang-orang terdekat mereka. Pada saat-saat seperti itulah, Listia merasa nyaris putus asa. Namun rupanya, usaha memang tidak pernah mengkhianati hasil.

Tapi semangat yang nyaris padam itu justru menyala dari arah yang tidak diduga-duga. Satu-persatu loyal customer mengirimkan testimoni dan cerita mereka masing-masing. Rasa senang bercampur haru rasanya pecah dalam dada Tim BYT, terutama ketika para customer loyal mengatakan, bahwa Byoote bukan hanya membantu mengatasi permasalahan kulit mereka tapi juga mengubah hidup mereka.

Titik inilah yang membuat Listia semakin yakin, bahwa ia tidak boleh berhenti. Mimpi-mimpinya masih menjulang tinggi, niatnya untuk memberikan manfaat luas harus ia realisasikan tidak peduli seberapa sulit pun tantangannya nanti.

Titik inilah yang membuat Listia semakin yakin, bahwa ia tidak boleh berhenti. Mimpi-mimpinya masih menjulang tinggi, niatnya untuk memberikan manfaat luas harus ia realisasikan tidak peduli seberapa sulit pun tantangannya nanti.

Bulan November 2020, Listia meluncurkan mother brand skincarenya; BYT, bersamaan dengan skincare pertamanya; BYT Glo Oil.

Banyak orang yang bertanya, kenapa BYT dengan berani merilis face oil yang masih awam di telinga masyarakat Indonesia. Tapi lagi-lagi mereka hanya tersenyum, mereka percaya betul dengan value produknya.

Meski harus bekerja dua kali lebih keras untuk mengenalkan face oil ke masyarakat Indonesia, dan berulang kali diragukan berbagai pihak, tapi siapa sangka bahwa BYT Glo Oil justru menembus hingga pasaran timur Indonesia.

Agen BYT di Papua sana bahkan kerap kewalahan karena harus kehabisan stok.

Cerita-cerita mengharukan kembali berdatangan, bukan hanya dari dalam negeri, tapi juga dari warga Indonesia yang tinggal di Amerika.

Jessylin

Livia Nava

Mayella

Cendy

“Tak ada gading yang tak retak “

Tim BYT menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk dengan produk-produk yang ia bangun. 

Selama BYT bertumbuh, ada banyak kritik dan saran yang Tim BYT terima. Tidak jarang masalah tersebut terasa seperti batu sandungan yang bisa membuat mereka jatuh. Tapi alih-alih mengeluh, mereka justru belajar bahwa lewat hal-hal tersebut lah yang bisa mendorong mereka untuk terus maju dan berinovasi.

Menjadi jumawa dan menutup telinga dari kritik dan saran, tidak akan membawa mereka ke mana-mana.

Ide mendevelop BYT Colla pertama kali muncul hanya untuk menyediakan minuman kolagen yang cocok bagi orang-orang yang sedang berdiet, dengan menggunakan pemanis alami stevia. Tapi rupanya, riset panjang tanpa tidur, hingga meeting sampai pertengahan malam itu justru menghasilkan formula baru; BYT Colla.

Mengingat bahwa BYT tidak akan sebesar ini tanpa dukungan dari banyak loyal customer BYT, Listia dan tim pun menghubungi satu-persatu loyal customer BYT dan memberikan mereka kesempatan khusus untuk menjadi orang-orang pertama yang merasakan khasiat Colla.

Ada jeda waktu lebih dari dua minggu yang membuat tim BYT terus berdebar-debar, menanti pendapat mereka mengenai produk baru BYT. Semula mereka hanya berekspetasi, bahwa para loyal customer hanya akan bercerita mengenai manfaat produk yang mereka rasakan. 

Namun rupanya tidak, video-video yang dikirimkan oleh para BYT Family, justru datang melebihi ekspetasi. Perasaan haru sekaligus dada yang menghangat dirasakan oleh Listia dan seluruh tim BYT selama mendengarkan cerita dari para BYT Family.

Dari sana, Listia semakin yakin, bahwa ternyata ia tidak sendiri. BYT sampai pada titik ini, bukan hanya karena kegigihan dan kerja kerasnya selama ini, tapi juga atas dukungan dan berkat yang mengalir tidak henti-henti. Ketulusan dari orang-orang baik akan membuat BYT akan terus bertumbuh dan mencapai titik yang bahkan tidak bisa ia bayangkan hari ini.

Our Social Media

Disclaimer: Hasil yang didapatkan setiap individu bisa berbeda-beda, semua itu tergantung dari kondisi tubuh dan metabolisme masing-masing.